BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengendalian sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilakukan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Diantara
beberapa fungsi manajemen adalah pengendalian. Pengendalian berusaha untuk
mengevaluasi apakah tujuan dapat dicapai, dan apabila tidak dicapai maka kita
harus mencari factor penyebabnya, dengan demikian dapat dilakukan tindakan
perbaikan. Dengan adanya pengendalian juga dapat memungkinkan manajer untuk
mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tersebut tepat pada waktunya dalam
melakukan tindakan perbaikan sebelum penyimpangan menjadi lebih buruk.
Pengorganisasian dengan menggunakan
prosedur pengendalian dapat membantu suatu perusahaan untuk mencapai sasarannya
dan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien. Pengendalian yang efektif
juga dapat diterapkan agar perusahaan tetap dapat bertahan di dalam pasar
global yang sifatnya musiman dan tidak menentu. Pengendalian juga memastikan
aktivitas yang sebenarnya sesuai atau tidak dengan aktivitas yang direncanakan.
Dari masalah di atas kita perlu belajar
mengenai bentuk pengendalian – pengendalian yang efektif agar kita tidak terjebak
di zaman sekarang yang sudah memasuki era globalisasi pasar global.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan pengendalian yang efektif?
2. Apa
saja jenis-jenis pengendalian dalam sebuah organisasi?
3. Bagaimana
proses dan cara agar pengendalian dapat berjalan dengan efektif?
4. Apa
penyebab terjadinya masalah pada pengendalian dan bagaimana cara pencegahannya?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian pengendalian yang efektif.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis pengendalian dalam sebuah organisasi.
3. Untuk
mengetahui proses dan cara agar pengendalian dapat berjalan dengan efektif.
4. Untuk
mengetahui penyebab terjadinya masalah pada pengendalian dan cara pencegahannya.
D. Manfaat
Penulisan
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini
adalah agar mahasiswa dapat memahami
serta menerapkan konsep pengendalian yang efektif dalam menjalankan aktivitas organisasi agar sesuai
dengan apa yang direncanakan dan dapat bersaing dalam masyarakat global.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengendalian yang Efektif
Pengendalian (controlling) adalah aktivitas
pengawasan untuk memastikannya tercapai sesuai rencana dan mengkoreksi setiap
deviasi signifikan. Pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang
telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mencapai
target maupun tujuan yang ingin dicapai. Pengendalian memang merupakan salah
satu tugas dari manager. Satu hal yang harus dipahami, bahwa pengendalian dan
pengawasan adalah berbeda karena pengawasan merupakan bagian dari pengendalian.
Bila pengendalian dilakkan dengan disertai pelurusan (tindakan korektif), maka
pengawasan adalah pemeriksaan di lapangan yang dilakukan pada periode tertentu
secara berulang kali.
Efektif
adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat
dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
beberapa pilihan yang lainnya. Efektif bisa juga diartikan sebagai pengukuran
keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Jadi,
pengendalian yang efektif adalah proses memastikan aktivitas yang dijalankan
sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik sehingga
mencapai target dan tujuan yang ingin dicapai dengan tepat.
B. Jenis-Jenis
pengendalian
Berdasarakan
bagian yang akan diawasi, pengendalian dibedakan atas :
1. Pengendalian
karyawan
Pengendalian ini
ditujukan kepada hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pegawai, apakah
pegawai bekerja sesuai dengan perintah, rencana, tata kerja, kehadiran pegawai
dan lain – lain.
2. Pengendalian
keuangan
Ditujukan untuk hal-hal
yang menyangkut dengan masalah keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran,
biaya-biaya perusahaan termasuk pengendalian anggarannya.
3. Pengendalian
produksi
Adalah pengendalian
yang difokuskan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan,
apakah sesuai dengan standar atau rencana awal.
4. Pengendalian
waktu
Ditujukan kepada
penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai
atau tidak dengan perencanaan.
5. Pengendalian
teknis
Berkaitan dengan hal –
hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan tindakan dan teknis
pelaksanaan.
6. Pengendalian
kebijaksanaan
Yaitu untuk mengetahui
dan menilai apakah kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan
aturan.
7. Pengendalian
penjualan
Pengendalian ini
ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan terjual sesuai
dengan target yang ditentukan.
8. Pengendalian
inventaris
Untuk mengetahui apakah
inventaris perusahaan masih ada semuanya atau ada yang berkurang.
9. Pengendalian
pemeliharaan
Yaitu untuk mrengetahui
apakah semua inventaris perusahaan terpelihara atau tidak dan mengalami
kerusakan.
C. Cara
Agar Pengendalian Berjalan dengan Efektif
Langkah-langkah
proses pengendalian :
1.
Menentukan standar-standar yang akan
digunakan sebagai dasar pengendalian.
2.
Mengukur pelaksanaan atau hasil yang
telah dicapai
3.
Membandingkan pelaksanaan atau hasil
dengan standard an menentukan penyimpangan jika ada.
4.
Melakukan tindakan perbaikan, jika
tedapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana. Rencana
juga perlu dinilai ulang dan di analisis kembali, apakah sudah benar-benar
realistis atau tidak. Jika belum benar atau realistis maka rencana itu harus
diperbaiki.
Cara-cara
pengendalian :
1.
Pengawasan langsung
Adalah pengawasan yang
dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer. Manajer memeriksa
pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan dikerjakan dengan
benar dan hasilnya sesuai dengan target.
2.
Pengawasan tidak langsung
Adalah jenis pengawasan jarak jauh dengan melalui
laporan oleh bawahan baik secar lisan maupun tulisan tentang pelaksanaan
pekerjaan dan hasil – hasil yang dicapai.
3.
Pengawasan berdasarkan pengecualian
Adalah pengendalian
yang dikhususkan untuk kesalahan – kesalahan yang tidak biasa dari hasil atau
standar yang diharapkan, pengendalian ini dilakukan dengan cara kombinasi
pengendalian langsung dan tidak langsung oleh manajer.
D. Penyebab
Terjadinya Masalah pada Pengendalian dan Cara Pencegahannya
1. Penyebab
masalah pengendalian
a.
Kurangnya pengarahan
Ketika terjadi kurangnya pengarahan, maka
terjadinya perilaku yang diinginkan kemungkinan disebabkan karena factor
kebetulan. Sehingga, salah satu fungsi pengendalian melibatkan pemberian
informasi kepada karyawan tentang bagaimana caramereka dapat berkontribusi
secara langsung untuk memenuhi tujuan perusahaan.
b.
Masalah motivasi
Masalah
motivasi merupakan masalah yang umum
karena tujuan individu dan tujuan perusahaan secara alami tidak sejalan dengan
individu yang memiliki kepentingan sendiri. Karyawan sering kali bertindak atas
dasar keinginannya sendiri dengan mengorbankan kepentingan perusahaan.
Secara keseluruhan, bukti survei menyatakan
bahwa terjadi pengurangan tenaga, kesalahan pengelolaan, dan penggelapan sumber
daya dalam organisasi, di antara tipe lain dari perilaku buruk yang dilakukan
karyawan, dan ini terjadi secara umum dalam banyak perusahaan.
c.
Keterbatasan individu
Masalah perilaku terakhir terjadi ketika
karyawan yang tahu apa yang diharapkan dari mereka, dan dimotivasi untuk
memiliki kinerja yang tinggi, ternyata tidak dapat melakukannya dengan baik
karena beberapa keterbatasan lain. Beberapa keterbatasan personel sangat spesifik.
Mungkin disebabkan karena kurangnya kemampuan, pelatihan, pengalaman, stamina,
atau pengetahuan untuk mengerjakan tugas. Selain itu, penelitian yang
didasarkan pada psikologi menyatakan bahwa semua individu, baik yang pandai,
yang terlatih dengan baik, dan yang berpengalaman, menghadapi keterbatasan
kemampuan dalam menerima masalah baru, mengingat fakta penting dan memproses
informasi dengan tepat.
2. Pencegahan
masalah pengendalian
a.
Penghilangan aktivitas
Manajer sering kali dapat menghindari
masalah pengendalian yang berkaitan dengan entitas khusus atau aktivitas dengan
cara membalik resiko yang potensial, dan menggabungkan keuntungan, kepada pihak
ketiga seperti mekanisme subkontrak, perjanjian lisensi, atau divestasi. Bentuk
penghindaran tersebut yang disebut dengan penghapusan aktivitas.
b.
Otomatisasi
Otomatisasi merupakan kemungkinan kedua
untuk pencegahan. Manajer sering kali dapat menggunakan komputer, robot, expert system, dan bentuk otomatisasi
lainnya untuk mengurangi pemaparan perusahaan terhadap beberapa masalah
pengendalian.
c.
Sentralisasi
Sentralisasi
pengambilan keputusan sebagai kemungkinan pencegahan yang ketiga, merupakan
elemen penting dalam hampir semua perusahaan yang menggunakan system
pengendalian manajemen. Tingginya tingkat sentralisasi, dimana semua keputusan
penting dibuat oleh level manajemen puncak, hal ini biasanya terjadi pada
industri kecil, khususnya apabila bisnis dijalankan oleh pendiri atau pemilik.
Tingginya tingkat sentralisasi juga terdapat pada beberapa perusahaan besar
yang memiliki manajer puncak yang seringkali memiliki reputasi menjadi
“berorientasi pada detail” atau “pengendalian yang aneh”.
d.
Pembagian risiko
Pembagian
risiko dengan pihak luar dapat membatasi kerugian yang dapat terjadi karena
perilaku karyawan yang tidak pada tempatnya. Pembagian risiko dapat dilakukan
dengan membeli asuransi untuk pelindung dalam menghadapi kemungkinan kerugian
besar yang potensial dalam perusahaan yang mungkin dapat dihindari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengendalian yang efektif adalah proses memastikan aktivitas yang
dijalankan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dan dilaksanakan dengan
baik sehingga mencapai target dan tujuan yang ingin dicapai dengan tepat
sehingga dapat dijalankan dalam suatu aktivitas oganisasi.
Ada beberapa cara-cara untuk melakukan
pengendalian di antara nya seperti pengawasan langsung, pengawasan tidak
langsung, pengawasan berdasarkan pengecualian.
Terkadang dalam pengendalian terdapat
beberapa masalah yang terjadi karena beberapa hal seperti kurangnya pengarahan,
masalah motivasi. Dan ada juga beberapa cara untuk mencegah hal-hal tersebut
seperti otomatisasi, sentralisasi dll.
B. SARAN
Dengan
adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui tentang pentingnya suatu
pengendalian yang efektif dalam aktivitas organisasi, agar proses pengendalian
dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dan menghasilkan kinerja
yang lebih baik. Dan untuk melengkapi makalah ini diharapkan agar para pembaca
dapat memberi saran atau kritiknya demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
Daftar
Pustaka
Merchant,
Kenneth A., Stede, Wim A. Van der, Sistem
Pengendalian Manajemen, 3-rd. Edition. Salemba Empat, Jakarta Selatan,
2014.
Anthony,
Robert N., Govindarajan, Vijay, Management
Control System, 1-th. Edition. Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Robbins,
Stephen P., Judge, Timothy A., Perilaku
Organisasi, 16-th. Edition. Salemba Empat, Jakarta, 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar