HARGA AIR KALORIMETER (
P7 )
Nining
Tri Sugiarti, Nida Wati, Nisa Hairina, Rakhmawati Ulfah, Riska Nita, Ulul Azmi
Purnamasari, dan Misbah, M,Pd
Program
Studi Pendidikan IPA, Jurusaan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat
Jl.
Brigjen H.Hasan Basry, Banjarmasin 70123 Indonesia
Abstrak— percobaan
ini dilakukan untuk menentukan harga air
kalorimeter melalui serangkaiaan
percobaan. Harga air kalorimeter
ditentukan dengan metode menimbang massa air (m1 dan m2)
dan kalorimeter kemudian mencampur air dengan
suhu (T1) dan air dengan suhu (T2) dimana (T1>T2)
dalam kalorimeter, kemudian mengukur suhu air saat mencapai suhu setimbang. Dari
percobaan diperoleh harga air
kalorimeter berturut-turut yaitu percobaan pertama sebesar -0,0114261kal/K,
percobaan kedua sebesar 0,0272458 kal/K, pada percobaan ketiga sebesar
0,0621667 kal/K.
Kata
Kunci—Harga air kalorimeter, kalorimeter,
panas, kapasitas panas, dan asas black.
I.
PENDAHULUAN
E
|
nergi
mekanika akibat gerakan partikel materi
dan dapat dipindah dari satu tempat ke tempat lain disebut kalor. Alat yang
biasanya digunakan untuk mengukur kalor
jenis adalah kalorimeter,alat ini menggunakan teknik pencampuran zat didalam suatu wadah. Menentukan harga air kalorimeter dapat dilakukan dengan cara dua macam zat yang berbeda temperatur dicampurkan. Bahan kalorimeter biasanya sering tidak diketahui panas jenisnya. Maka dari itu, digunakan persamaan
Asas Black. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjupai penerapan harga
air kalorimeter yaitu memasak air dan air di dalam termos.
Berdasarkan
latar belakang tersebut, dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu “Bagaimana menentukan harga air kalorimeter?”.
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu
menentukan harga air kalorimeter.
II.
KAJIAN TEORI
Harga air kalorimeter adalah banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan satu satuan derajat suhu kalorimeter tersebut
. Harga air tersebut sama dengan kapasitas panas dari kalorimeter.
Karena bahan kalorimeter biasanya
sering tidak diketahui (panas jenisnya
tidak diketahui), harga air kalorimeter sering
ditentukan dengan Asas Black.
Misalnya air bermassa m1 dengan
suhu t1 dimasukkan ke dalam kalorimeter yang telah berisi air bermassa m2
dengan suhu t2, jika t1>t2 maka setelah
terjadi perpindahan panas sampai dicapai kesetimbangan termal berlaku :
Jumlah
panas yang diterima=jumlah panas yang diberikanm1cair(t1-ta)
= ( Mkal ckal+m2 cair)(ta-t2) (1) karena cair (panas jenis air murni)= 1 dan Mkal ckal
=H, maka:

dengan
: m1 :massa air dengn suhu t1
m2 : massa air dengan
suhu t2
ta
:suhu akhir(suhu setimbang) [1]
Bunyi hukum kekekalan kalor adalah
banyaknya kalor yang dilepas pada suatu benda sama dengan banyaknya kalor yang
diterima. Bunyi hukum ini juga sering
disebut “Asas Black” yaitu jumlah kalor yang diterima pada suatu benda atau
sebanding dengan jumlah kalor yang diterima pada benda tersebut. [2]
Prinsip hukum kekekalan kalor
ditulis dengan persamaan:
Qlepas = Qserap
m c ΔT1
= m c ΔT2 (3)
[3]
Panas merupakan suatu bentuk energi
yang bila ditambahkan kesuatu benda akan menyebabkan kandungan energy
didalamnya bertambah, dan oleh karena itu temperaturnya akan naik. Banyaknya
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1oK pada benda
disebut kapasitas panas. Setiap benda
memberikan respon yang berbeda terhadap pengamnbilan atau penambahan panas dinamakan kapasitas
panas jenis. [4]
Bila energi panas ditambahkan pada
suatu zat , maka temperatur zat itu biasnya naik (pengecualian kerja selama
perubahan fasa, seperti air bila membeku atau menguap). Jumlah energi panas Q
yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur suatu zat adalah sebanding dengan
perubahan temperatur dan massa zat itu.
Q
= c .
ΔT = m . c . ΔT
(4)
dengan
c adalah kapasitas panas zat, yang didefinisikan sebagai energy panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur
suatu zat dengan satu derajat. Panas jenis c adalah kapasitas panas persatuan
massa.
e =
(5)

Satuan energi panas historis kalori
mula-mula didefinisikan sebagai jumlah energi panas dibutuhkan untuk menaikkan
temperatur satu gram air satu derajat celcius
atau satuan karena derajat celcius
dan kelvin besarnya sama. Selanjutnya kilokalori adalah banyaknya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan
temperatur satu kilogram air dengan satu kilogram air dengan satu derajat celcius
(“kalori”) yang digunakan dalam mengukur energi yang ekivalen dalam makanan
sebenarnya adalah kalorimeter karena
sekarang kita mengakui bahwa panas hanyalah bentuk lain dari energi yang
berbeda dari satuan energi lain. Kalori didefinisikan sebagai menyatakan dalam
satuan SI untuk energi yaitu Joule 1 kal:4.184
J. [4]
Kalorimeter adalah alat yang digunakan
untuk mengukur kalor. Kalorimeter umunya digunakan untuk menentukan kalor jenis
suatu zat. Kalorimeter mengunakan teknis pencampuran dua zat didalam satu
wadah. Jika kalor jenis suatu zat diketahui, maka kalor jenis zat lain ynag
dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung. Ada beberapa jenis kalorimeter
salah satunya yaitu kalorimeter aluminium.
Kalorimeter aluminium memiliki dua
dinding dalam benjana (benjana dalan dan
benjana luar) yang dibuat mengkilap untuk mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan
dinding benjana. Cincin serat (fiber) yang memisahkan kedua benjana dengan
tutup kayu adalah penghantar kalor yang jelek (isolator). Ruang antara kedua
dinding benjana berisi udara yang
berfungsi sebagai isolator kalor, sebab udara adalah penghantar kalor yang
jelek. [3]
Satu kegunaan yang penting dari kalorimeter adalah
dalam penentuan kalor jenis zat-zat, Pada teknis yang dikenal sebagai “metode
pencampuran”. Satu sampel zat dipanaskan sampai temperatur tinggi yang diukur
dengan akurat dan dengan cepat
ditempatkan pada air dingin kalorimeter. Kalor yang hilang pada sampel tersebut
akan diterima oleh air dan kalorimeter. Dengan mengukur temperatur akhir
campuran tersebut kalor jenis dapat dihitung . [5]
III.
METODE PERCOBAAN
Percobaan harga air kalorimeter menggunakan alat dan bahan sebagai berikut: neraca digital 1
buah, kalorimeter 1 buah, termometer 2 buah, kaki tiga 1 buah, pematik 1 buah,
kawat kasa 1 buah, pembakar Bunsen 1 buah, statip dan klem 1 buah, gelas ukur
250 ml 1 buah, dan air murni 300 ml. 

Gambar
1. Gelas Ukur 250 ml


Gambar 2. Kalorimeter Gambar 3. Neraca Digital


Gambar
4. Kawat Kasa Gambar 5.
Termometer


Gambar 6. Pembakar Bunsen Gambar 7. Kaki Tiga


Gambar 8. air murni 100 ml Gambar 9. Pematik
Rumusan
hipotesis percobaan ini yaitu jika pada saat T2 tetap dan suhu T1
diperbesar maka suhu akhir campuran (Ta) juga akan semakin besar.
Identifikasi
dan definisi operasional variabel dalam percobaan pertama ini yaitu
identifikasi variabel berupa variabel manipulasi yaitu T1,
manipulasi respon yaitu Ta, dan manipulasi kontrol yaitu m1,
m2, T2. Definisi operasional variabel manipulasi adalah
mengubah-ubah suhu (T1) sebanyak tiga kali sebesar 328 K,
348 K, dan 365 K yang diukur dengan termometer. Definisi
operasional respon adalah mencatat suhu akhir yaitu sebesar 324 K,
325 K, dan 325 K, suhu dari pencampuran air yang
dipanaskan dengan air yang didalam kalorimeter diukur dengan termometer dengan satuan derajat kelvin. Definisi
operasional variabel kontrol adalah menjaga tetap m1 sebesar 0,0493
kilogram, m2 sebesar 0,02 kilogram, T2 sebesar 301 K, dan
suhu ruangaaan sebesar 301K selama percobaan.
Langkah percobaan pada harga air kalorimeter
yaitu menimbang massa air (m2) kemudian memasukan air kedalam kalorimeter
dan mengukur suhu (T2). Kemudian menimbang kembali masasa air (m1)
yang dipanaskan dalam benjana logam sampai suhunya t1>t2 (t1 dibuat di atas 60oC).
Kemudian dengan cepat menuangkan air yang telah dipanaskan tersebut ke dalam kalorimeter
yang telah berisi air m2 dan bersuhu t2. Kemudian diaduk
pelan-pelan sampai diperoleh suhu yang tidak berubah lagi (tetap) ulangi
percobaan tersebut beberapa kali dengan variasi suhu t1 yang
berbeda-beda.

Gambar
10. rancangan percobaan harga air kalorimeter
Adapun teknik analisis yang digunakan untuk menentukan harga air kalorimeter yaitu
menggunakan Asas Black yang ditentukan
dengan persamaan :

IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Data Hasil Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan harga air kalorimeter. Hasil dari
percobaan diperoleh data sebagai berikut:
NST
termometer = 10/10= 1oC

NST
neraca digital= 0,01 gram = 0,00001 kg

Suhu
ruang= 28oC = 301 K
Tekanan
udara ruang= 1 atm
Perc ke
|
(m1±0,01)kg
|
(t1±Δ0,5)OC
|
(m2±0,01)kg
|
(t2±0,5)oC
|
(ta±0,5)OC
|
1
|
0,0493±0,01
|
55±0,5
|
0,02±0,01
|
28±0,5
|
51±0,5
|
2
|
0,0493±0,01
|
75±0,5
|
0,02±0,01
|
28±0,5
|
52±0,5
|
3
|
0,0493±0,01
|
92±0,5
|
0,02±0,01
|
28±0,5
|
52±0,5
|
Tabel
1.Hasil pengamatan percobaan harga air Kalorimeter
B.
Pembahasan
Dalam
percobaan menggunakan alat percobaan seperti termometer dan neraca digital.
Termometer berfungsi untuk mengukur suhu air yang dipanaskan dan suhu air
setimbang. Neraca digital digunakan untuk mengukur massa benjana dan massa air.
Perhitungan harga air kalorimeter ini menggunakan satuan kilogram dan kelvin. Dari
data yang diperoleh terlihat bias seperti pada saat suhu awal dinaikkan, suhu kesetimbangannya ada
yang sama dengan suhu sebelumnya. Seharusnya saat T1 diperbesar maka
suhu kesetimbangannya juga akan semakin besar.
Dari
data yang didapat maka dapat digunakan persamaan:
H
= mkal x ckal
dapat
mencari hasil H secara teoritis. Sedangkan
untuk mencari H percobaan dapat menggunakan persamaan :

Dari
persamaan tersebut diperoleh hasil sebesar: untuk percobaan pertama -0,0114261
kal/K, pada percobaan kedua sebesar 0,0272458 kal/K, pada percobaan ketiga
sebesar 0,0621667.Dari hasil
yang diperoleh kai tidak dapat membandingkan antara nilai teoritis dan nilai
percobaan karena kami binggung yang mana menentukan massa kalorimeter sehingga
hanya didapat hasil percobaan. Dari hasil percobaan terdapat nilai yang negatif
hal ini bisa terjadi mungkin karena kesalahan saat praktikum yang kurang teliti
dan bisa terjadi hasil yang negatif , mungkin karena saat mengaduk air di
kalorimeter kurang mencapai suhu setimbang sehingga bisa menghasilkan hasil
yang negatif. Dan juga suhu diruangan laboratorium bisa mempengaruhi hasil dari
praktikum ini. Berikut faktor – faktor yang mempengaruhi kesalahan pada
percobaan ini adalah keterlambatan pada
saat menuangkan air yang dipanaskan ke dalam kalorimeter, kurangnya ketelitian
dalam menetralkan suhu air kalorimeter, suhu yang akan dipanaskan dan membaca
skala suhu akhir campuran, tidak konstan pada saat mengaduk air dalam
kalorimeter serta suhu ruangan yang
mungkin berubah-ubah yang dapat mempengaruhi
percobaan dan beberapa faktor sehingga hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi harga air kalorimeter adalah massa air yang akan
dipanaskan sebagai (m1), massa air dalam kalorimeter sebagai (m2),
suhu air yang akan dipanaskan sebagai (T1), suhu air dalam
kalorimeter sebagai (T2), suhu akhir campuran sebagai (Ta),
suhu udara ruangan, massa kalorimeter utuh, kalor jenis kalorimeter. Sehinga
sebaiknya saat menetralkan suhu harus lebih hati-hati dan memastikan kalau itu
benr-benar sudah suhu setimbang. dan juga saat menuangkan air ke kalorimeter
dengan cepat agar tidak terkena suhu ruangan yang dingin sehingga akan
berpengaruh pada air.
V.
SIMPULAN
Menentukan
harga air kalorimeter dapat dilakukan
dengan menggunakan persamaan yaitu :

dari
persamaan tersebut diperoleh hasil sebesar : untuk percobaan pertama -0,0114261
kal/K, pada percobaan kedua sebesar 0,0272458 kal/K, pada percobaan ketiga
sebesar 0,0621667.
Dan
secara teoritis dengan menggunakan persamaaan:
H
= mkal x ckal
Faktor – faktor yang mempengaruhi kesalahan
pada percobaan ini adalah keterlambatan pada
saat menuangkan air yang dipanaskan ke dalam kalorimeter, kurangnya ketelitian
dalam menetralkan suhu air kalorimeter, suhu yang akan dipanaskan dan membaca
skala suhu akhir campuran, tidak konstan pada saat mengaduk air dalam
kalorimeter serta suhu ruangan yang
mungkin berubah-ubah yang dapat mempengaruhi
percobaandan beberapa faktor sehingga hasilnya tidak seperti yang diharapkan
UCAPAN
TERIMAKASIH
Puji
syukur penyusun haturkan kehadirat allah karena atas berkat rahmatNya penyusun
dapat menyelesaikan jurnal praktikum Harga Air Kalorimeter ini. Penyusun
mengucapkan terimakasih kepada Ulul Azmi
Purnamasari selaku asisten praktikum
Harga Air Kalorimeter yang dengan
baik mengarahkan dan membimbing. Serta tidak lupa ucapkan terimakasih kepada
kedua orang yang selalu mendukung dan
mendoakan. Dan juga teman-teman satu kelompok yang telah berpartisipasi dan
berkerjasama sehingga praktikum dapat dilaksanakan.
DAFTAR
PUSTAKA
[1] Tim Dosen. 2016. Modul Praktikum Fisika Dasar 1. Banjarmasin: Tim Fisika
Dasar FKIP UNLAM.
[2] Soeparno, 1994. Fisika untuk SMA Kelas X. Surakarta:
PT.Pabelan.
[3] Kanginan,Marthen.
2006. Fisika untuk SMA. Jakarta: Erlangga
[4] Darytanto.2000. Fisika untuk SMA. Jakarta: Erlangga.
[5] Tipler,Paus A, 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik.
Jakarta: Erlangga.
[6] Giancoli,Dauglas.
2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar