BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tunarungu adalah istilah yang menunjuk pada kondisi
ketidakfungsian organ pendengaran atau telinga seorang anak. Kondisi ini
menyebabkan mereka mengalami hambatan atau keterbatasan dalam merespon
bunyi-bunyi yang ada di sekitarnya. Tunarungu terdiri atas beberapa tingkatan kemampuan
mendengar, yaitu ada yang
khusus dan umum.
Pendidikan bagi anak tunarungu seperti
yang telah dijelaskan diatas, kita pun mampu memberikan Fasilitas anak tunarungu dalam
pendidikan secara
umum, dimana hal
ini relatif
sama dengan anak normal, seperti papan tulis, buku, buku pelajaran,alat tulis,
sarana bermain dan olahraga. Oleh karena anak tunarungu mempunyai hambatan
dalam mendengar dan berbicara, maka mereka memerlukan alat bantu khusus.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka, dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Pengertian Fasilitas Pendidikan ?
- Apa saja fasilitas pendidikan
anak tunarungu?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah :
1. Mengetahui Pengertian Fasilitas
Pendidikan.
2. Mengetahui Fasilitas Pendidikan Anak
Tunarungu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan merupakan
sarana penunjang dan pelengkap dalam mencapai tujuan pendidikan. Bahkan fasilitas
pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan dalam
mencapai efektifitas belajar. Dengan fasilitas penunjang belajar yang memadai
diharapkan anak berkebutuhan khusus lebuh mudah memahami materi pelajaran yang
diberikan oleh guru.
B.
Fasilitas Pendidikan Anak Tunarungu
Fasilitas anak tunarungu secara umum relatif sama dengan anak normal, seperti
papan tulis, buku, buku pelajaran,alat tulis, sarana bermain dan olahraga. Oleh
karena anak tunarungu mempunyai hambatan dalam mendengar dan berbicara, maka
mereka memerlukan alat bantu khusus, antara lain :
a.
Audiometer
Adalah alat elektronik untuk
mengukur taraf kehilangan pendengaran seseorang. Melalui audiometer, kita dapat
mengetahui kondisi pendengaran anak tunarungu lainnya :
1. Apakah sisa pendengarannya di
fungsionalkan melaui konduksi tulang atau konduksi udara.
2. Berapa desibel anak tersebut
kehilangan pendengarannya.
3. Telinga mana yang mengalami
kehilangan pendengaran, apakah telinga kiri, kanan, atau keduanya.
4. Pada frekuensi berapa anak masih
dapat menerima suara.
Ada
2 jenis audiometer, yaitu audiometer oktaf ( untuk mengukur frekuensi
pendengaran : 125 - 250 – 500 - 1000 - 2000 - 4000 - 8000 Hz) dan audiometer
kontinyu ( mengukur pendengaran 25 – 1200 Hz).
b.
Hearing Acids
Hearing
Aids atau alat bantu dengar mempunyai tiga unsur utama yaitu: microphone,
amplifier, dan receiver. Sedangkan prinsip kerjanya adalah sebagai
berikut: Suara atau energi akustik diterima microphone kemudian
diubah menjadi energi listrik dan dikeraskan malalui amplifier kemudian
diteruskan ke Receiver yang mengubah kembali energy listrik Menjadi suara
seperti alat pendengaran pada telepon dan diarahkan ke gendang telinga
(membrane tympany).
Alat bantu dengar ada bermacam-macam, yaitu yang diselipkan
dibelakang telinga, didalam telinga, dipakai pada saku kemeja (pocket), atau
yang dipasang pada bingkai kaca mata. Dengan menggunakan alat bantu dengar
(hearing aids) anak tunarungu dapat berlatih mendengarkan, baik secara
individual maupun secara kelompok.
Alat bantu dengar tersebut lebih tepat digunakan bagi anak
tunarungu yang mempunyai kelainan pendengaran konduktif. Begitu pula alat bantu
dengan akan lebih efektif jika digunakan sesuai dengan program pendidikan yang
sistematis yang diajarkan oleh guru-guru yang professional yang mampu memadukan
ilmu pengetahuan anak berkebutuhan khusus dengan pengetahuan audiologi, dan
patologi bahasa.
Anak
tunarungu yang menggunakan alat bantu dengar diharapkan mampu memilih suar mana
yang di perlikan dan mana bantuan mimik serta gerak bibir dari guru ( speech
therapist ), maka anak tunarungu dapat berlatih menangkap arti dari apa yang di
ucapkan guru dan orang lain.
c.
Telephone Typewriter
Yaitu mesin telepon yang merupakan
alat bantu anak tunarungu yang memungkinkan mereka mengubah pesan diketik
menjadi tanda-tanda elektronik yang
diterjemahkan secara tertulis.
Mesin tulis telpon terdiri dari telepon yang dilengkapi
dengan alat pendengaran, lampu kedap-kedip sebagai tanda panggilan, mesin tulis
komputer, dan amplifier. Mesin tulis ini memungkinkan perubahan pesan suara
yang masuk ke dalam computer dan mengubah tanda-tanda elektronik dan bunyi pada
frkuensi yang berlainan yang kemudian disampaikan melalui telepon dan diubah
kembali manjadi huruf tercetak yang dapat dimengerti oleh anak tunarungu.
d. Mikro Komputer
Mikro komputer merupakan alat
bantu khusus yang dapat memberikan informasi secara visual. Alat bantu ini
sangat membantu anak tunarungu yang mengalami kelainan pendengaran berat.
Keefektifan alat ini tergantung pada software dan materinya harus dapat
dimengerti oleh anak tunarungu.
Manfaat
dari penggunaan mikro komputer adalah :
1. Anak tunarungu dapat belajar
mandiri, bebas tetapi bertanggung jawab.
2. Anak tunarungu dapat mengembangkan
kreatifitas berfikir dengan mikro komputer.
3. Anak tunarungu dapat berkomunikasi interaktif dengan
informasi yang ada dalam program mikro komputer.
e. Audio Visual
Audiovisual dapat berupa fil, vidio-tapes,
tv. Penggunaan audiovisual tarsebut sangat bermanfaat bagi anak tunarungu,
karena mereka dapat memperhatikan sesuat yang di tampilkan sekalipun dalam
kemampuan mendengar yang terbatas.
f. Tape Recorder
Alat ini sangat berguna untuk
mengontrol hasil uapan yang telah direkam, sehingga kkita dapat mengikuti
perkembangan bahasa lisan anak tunarungu dari hari ke hari dan dari tahun ke
tahun. Selain itu, alat ini sangat membantu anak tunarungu ringan dalam
meyadarkan akan kelainan bicaranya, sehingga guru artikulasinya lebh mudah
membimbing mereka dalam memperbaiki kemampuan bicara mereka. Tepe recorder juga
dapat di gunakan untuk mengajar anak tunarungu yang belum bersekolah dalam
mengenal gelak tawa, suara hewan, perbedaan antara suata tangisan dengan
omelan,dsb.
g. Spatel
Spatel adalah alat bantu untuk
membetulkan posisi organ bicara, terutam lidah. Alat ini digunakan untuk
menekan lidah, sehingga posisi lidah anak tunarungu benar ketika mereka
berbicara.
h. Cermin
Cermin dapat digunakan sebagai alat
bantu tunarungu dalam belajar menguapkan sesuatu dengan artikulasi yang benar.
Disamping itu, anak tunarungu dapat menyamakan ucapannya melalui cermin
dengan apa yang diucapkan oleh guru atau artikulator. Dengan itu,
artikulator dapat mengontrol gerakan yang tidak tepat dari anak tunarngu,
sehingga mereka menyadari dalam mengucapkan konsonan, vokal, kata-kata, kalimat
secara benar.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Fasilitas pendidikan merupakan sarana penunjang dan pelengkap dalam mencapai tujuan pendidikan. Bahkan fasilitas pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai efektifitas belajar. Dengan fasilitas penunjang belajar yang memadai diharapkan anak berkebutuhan khusus lebuh mudah memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Fasilitas Pendidikan Anak Tunarungu terdiri dari Audiometer, Hearing Aids, Telephone-typewriter, Mikrokomputer, Audio visual, Tape Recorder, Spatel, dan Cermin.
Fasilitas pendidikan merupakan sarana penunjang dan pelengkap dalam mencapai tujuan pendidikan. Bahkan fasilitas pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai efektifitas belajar. Dengan fasilitas penunjang belajar yang memadai diharapkan anak berkebutuhan khusus lebuh mudah memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Fasilitas Pendidikan Anak Tunarungu terdiri dari Audiometer, Hearing Aids, Telephone-typewriter, Mikrokomputer, Audio visual, Tape Recorder, Spatel, dan Cermin.
B. SARAN
Dari hasil makalah yang telah dibuat, saya menyarankan agar kita lebih peduli bagi anak- anak barkebutuhan khusus terutama bagi anak tunarungu. Sebagai manyarakat secara umum kita harus bisa menerima anak-anak tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar