BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen
mata kuliah perilaku organisasi yaitu menganalisis sebuah riset tentang sikap
dan kepuasan kerja yang berhubungan dengan akuntansi sebuah perusahaan, untuk
itu kami selaku kelompok ingin mengetahui dan mempelajari mengenai riset
tentang Pengaruh Komitmen Profesional
terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik melalui Komitmen Organisasional. Dengan
melakukan analisis riset ini setidaknya kelompok kami mengamati, melihat,
memperhatikan walaupun sekedarnya, dan mempelajari sistem-sistem yang ada.
B. Metode
Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah dengan metode
menganalisis suatu riset dari website dan situs-situs di internet seperti
google.com. Menurut kami dari kedua itu sudah cukup untuk bahan-bahan pembuatan
suatu makalah.
C. Maksud
dan Tujuan
Maksud dan tujuan kami ini adalah agar bisa
bermanfaat bagi kami dan pembaca dengan adanya tugas analisis riset ini
diharapkan mahasiswa dapat mengimplementasikan ke dalam dunia usaha pada saat
selesai studi nanti serta dapat menambah pengalaman dan pengetahuan yang
setidaknya untuk kami ataupun rekan-rekan kami.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pada analisis
riset ini, kami menganalisis dan menanggapi 2 poin dari 4 poin hasil riset dari
penelitian Nurika Restuningdiah.
1. Berdasarkan
hasil penelitian dari Nurika Restuningdiah mengenai “Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik
melalui Komitmen Organisasional” pada poin “Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Komitmen Organisasional”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Komitmen Profesional berpengaruh terhadap
Komitmen Organisasional.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian Aranya, dkk. (1982). Komitmen Profesional terkait dengan tingkat loyalitas
individu pada profesinya, seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut.
(Larkin, 1990 dalam Trisnaningsih, (2003). Aranya, dkk. (1982) menyatakan bahwa
Komitmen Profesional adalah: (1) Sebuah kepercayaan pada dan penerimaan
terhadap tujuan dan nilai-nilai profesi, (2) Sebuah kemauan untuk menggunakan
usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan profesi, (3) Sebuah keinginan untuk
memelihara keanggotaan dalam profesi.
Sedangkan Komitmen Organisasional
terkait dengan tingkat loyalitas individu sebagai bagian dari organisasi. Hal ini
direfleksikan dalam sikap individu terhadap organisasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa akuntan pendidik yang memiliki loyalitas pada profesinya,
akan memiliki loyalitas yang tinggi pula pada organisasinya. Indikator yang
dominan untuk variabel Komitmen Profesional adalah komitmen dengan adanya
dorongan untuk melihat akuntan pendidik yang idealis dalam pekerjaannya dengan
faktor loading 0,849. Sedangkan untuk indikator yang dominan pada variabel
Komitmen Organisasional adalah kemudahan akuntan pendidik untuk terikat dengan
organisasi tempatnya bekerja dengan faktor loading sebesar 0,823. Hal ini
memiliki makna bahwa akuntan pendidik yang memiliki dorongan untuk menjadi
idealis akan berpengaruh pula terhadap rasa ikut memiliki dalam organisasi. Berdasarkan
hasil penelitian di atas, maka dapat pula diartikan bahwa idealisme sangat
diperlukan oleh akuntan pendidik dalam menjalankan profesinya. Dorongan untuk
menjadi akuntan pendidik yang idealis akan mengarah pada komitmen pada
profesinya. Akuntan pendidik yang memiliki komitmen pada profesi akan memiliki
loyalitas pada organisasinya,
Hal
ini terkait dengan Komitmen Afektif dari Komitmen Organisasional (affective
commitment), yang didefinisikan sebagai kuatnya hasrat seseorang untuk tetap
bekerja pada sebuah organisasi karena ia merasa cocok dan mau melanjutkannya. Indikator
yang dominan pada variabel Komitmen Organisasional adalah kemudahan akuntan
pendidik untuk terikat dengan organisasi tempatnya bekerja dengan faktor
loading sebesar 0,823.
Berdasarkan
teori dari buku “Perilaku Organisasi”
yang ditulis oleh Arfan Ikhsan dkk di halaman 59 mengatakan bahwa komitmen
organisasi merupakan tingkat sampai sejauh apa seorang karyawan memihak pada
suatu organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat mempertahankan
keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasi juga merupakan
nilai personal, yang terkadang mengacu pada sikap loyal pada perusahaan atau
komitmen pada perusahaan. Komitmen organisasional sering diartikan secara
individu dan berhubungan dengan keterlibatan orang tersebut pada organisasi
yang bersangkutan. Komitmen karyawan pada organisasi merupakan salah satu sikap
yang mencerminkan perasaan suka atau tidak suka seorang karyawan terhadap
organisasi tempat dia bekerja.
Dan
kami beranggapan bahwa riset di atas sejalan saja atau tidak bertentangan
dengan teori yang kami ketahui dari buku “Perilaku Organisasi” yang ditulis
oleh Arfan Ikhsan dkk di halaman 59 tersebut, yang mana dikatakan bahwa hasil
penelitian menunjukkan bahwa seorang akuntan pendidik yang memiliki loyalitas
pada profesinya, juga akan memiliki loyalitas yang tinggi pula pada
organisasinya. Jadi di sini dijelaskan bahwa jika seseorang telah mempunyai
sifat setia kepada perusahaan atau organisasi di mana ia bekerja maka dengan
kesetiaannya itu akan membuat ia berkomitmen untuk menjaga profesinya tersebut
yang berada di dalam lingkup perusahaan tersebut, dalam hal ini bukan karena
terpaksa tetapi karena rasa ikut memiliki terhadap profesi yang ia jalani dan
kemudian dari rasa setia kepada profesi kemudian akan berkembang menjadi
komitmen untuk loyal kepada perusahaan di mana ia mengimplementasikan setiap
detail pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan
di dalam buku Perilaku Organisasi bahwa “Komitmen organisasi juga merupakan
nilai personal, yang terkadang mengacu pada sikap loyal pada perusahaan atau
komitmen pada perusahaan”. Dan teori ini berjalan sealiran dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan di mana ketika seorang telah mempunyai perasaan
memiliki dengan suatu hal maka dia akan menjaga hal tersebut dengan
sebaik-baiknya, dan dalam kasus ini seorang akuntan pendidik dalam menjalankan
pekerjaan harus dilakukan dengan benar tidak semata-mata hanya karena dia suka
dengan profesinya tersebut kemudian untuk mengerjakan tugas dari perusahaan ia
tidak bersungguh-sungguh. Dan sifat loyal ini sangat penting dimilki bagi
setiap individu dalam lingkup perusahaan maupun dalam lingkup yang lainnya.
2. Menurut
hasil penelitian dari Nurika Restuningdiah mengenai “Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik
melalui Komitmen Organisasional”
pada poin “Pengaruh Komitmen
Organisasional terhadap Kepuasan Kerja” hasil penelitian menunjukkan bahwa
komitmen organisasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini memiliki
makna bahwa seorang akuntan pendidik yang memiliki loyalitas pada organisasinya
cenderung akan merasa puas dalam pekerjaannya (job satisfaction). Semakin
tinggi loyalitas akuntan pendidik pada organisasinya, maka semakin tinggi pula
kepuasan kerjanya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Aranya, dkk.
(1982), Cahyono dan Ghozali (2002) namun bertentangan dengan hasil penelitian
Panggabean (2004) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap
komitmen organisasional. Indikator yang dominan untuk Komitmen Organisasional
dalam penelitian ini merupakan indikator dari komitmen afektif yang
didefinisikan sebagai kuatnya hasrat seseorang untuk tetap bekerja pada sebuah
organisasi karena ia merasa cocok dan mau melanjutkannya, atau dengan kata lain
karena ia mau tetap disana. Hal ini memiliki makna bahwa apabila seorang
akuntan pendidik telah merasa cocok dengan pekerjaannya, maka akan memiliki
kepuasan kerja yang tinggi.
Kemudian berdasarkan yang kami ketahui
melalui buku “Perilaku Organisasi” yang ditulis oleh Arfan Ikhsan dkk di
halaman 54, bahwa hubungan antara kepuasan kerja dan produktivitas adalah lebih
kuat ketika kita tidak hanya melihat pada tingkat individu-individu, tetapi
pada tingkat organisasi secara keseluruhan. Ketika data kepuasan dan
produktifitas yang dikumpulkan untuk organisasi secara keseluruhan dibandingkan
pada tingkat individu, kita menemukan bahwa organisasi dengan kepuasan karyawan
cenderung lebih efektif dibandingkan organisasi dengan sedikit kepuasan
karyawannya.
Berdasarkan riset di atas dan teori
tersebut, dengan hasil riset yang
mengatakan bahwa “semakin tinggi loyalitas seseorang maka semakin tinggi pula
kepuasan kerja” artinya jika seseorang itu loyal atau setia kepada perusahaan,
maka dia akan mudah mendapatkan kepuasan kerja. Dalam hal ini seseorang yang
telah memiliki rasa loyal pada perusahaan dia akan dengan mudah memasuki setiap
aspek yang ada dalam perusahaan tersebut, misalnya ketika dia dipindahtugaskan
ke departemen yang berbeda dari departemen yang sebelumnya ia geluti, maka dia
akan dengan mudah menerima dan menyesuaikan diri dengan departemen yang baru
dan berpikir bahwa hal tersebut adalah sebuah hal positif yang dapat membuat ia
lebih berkembang dan lebih baik lagi dalam mencapai tujuan yang diinginkan
perusahaan dan dia tidak merasa terbebani dengan hal itu sehingga dalam
melakukan pekerjaan yang diberikan ia dapat mencapai kepuasan kerja yang dia
inginkan.
Kemudian mengenai teori yang
mengungkapkan bahwa “apabila seseorang telah merasa cocok dengan pekerjaannya,
maka akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi” di sini kami berpendapat bahwa
jika seseorang dalam bekerja hanya puas terhadap pekerjaan yang diinginkannya
saja maka ia akan merasa kesulitan jika ia dipindahtugaskan dari pekerjaannya
dan ia akan sulit mendapatkan kepuasan dikarenakan pekerjaan yang ia tidak
inginkan diberikan kepadanya.
Dalam hal ini kami lebih setuju dengan
teori yang menyatakan bahwa “semakin tinggi loyalitas seseorang maka semakin
tinggi pula kepuasan kerja” karena
berdasarkan buku Perilaku Organisasi yang ditulis oleh Arfan Ikhsan dkk lebih
mengarah kepada teori tersebut. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang saling berkaitan antara kepuasan kerja
yang dilandasi rasa setia terhadap pekerjaan yang dijalani dengan organisasi
atau perusahaan dalam hal kepuasan yang dihasilkan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada poin
pertama, bahwa jika seseorang telah mempunyai sifat setia kepada perusahaan
atau organisasi di mana ia bekerja maka dengan kesetiaannya itu akan membuat ia
berkomitmen untuk menjaga profesinya tersebut yang berada di dalam lingkup
perusahaan tersebut, dalam hal ini bukan karena terpaksa tetapi karena rasa
ikut memiliki terhadap profesi yang ia jalani dan kemudian dari rasa setia
kepada profesi kemudian akan berkembang menjadi komitmen untuk loyal kepada
perusahaan di mana ia mengimplementasikan setiap detail pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya. Dan pada poin kedua jika seseorang yang telah memiliki
rasa loyal pada perusahaan dia akan dengan mudah memasuki, menerima, dan
mengerjakan setiap bidang pekerjaan yang berbeda-beda dari yang di tugaskan
kepanya dalam perusahaan tersebut, dan dia tidak merasa terbebani dengan hal
itu sehingga dalam melakukan pekerjaan yang diberikan oleh atasan ia dapat
mencapai kepuasan kerja yang dia inginkan.
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami
menyadari masih banyak kekurangan, oleh sebab itu mohon maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan, dan apabila ada yang kurang atau salah dalam pembuatan makalah
ini kami mengharapkan Anda dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami.
DAFTAR PUSTAKA
http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/nurika_9.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar