BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini manusia kurang akan
kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara
mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan
mudahnya membuat limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya
aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai
aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata
dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari
sekian banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah
rumah tangga. Walaupun kita tidak hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat
membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah rumah tangga
yang tidak diolah serta di hasilkan setiap hari. Dapat dikatakan keruksakan
karena limbah rumah tangga lebih besar dari pada limbah industri.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka, dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
- Apa faktor-faktor yang
menyebabkan pencemaran air sungai?
- Apa dampak yang ditimbulkan?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan permasalahan diatas, maka tujuan penyusunan laporan observasi ini
adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui faktor-faktor
yang menyebabkan tercemarnya air sungai
- Untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan
D.
Manfaat
Bagi peneliti:
- Mengetahui penyebab pencemaran
air sungai
- Mengetahui kualitas air sungai
- Dapat menghimbau masyarakat
tentang bahayanya pencemaran air sungai
Bagi masyarakat:
- Agar masyarakat lebih menjaga
kelestarian lingkungan dan kualitas air sungai yang berguna dan bermanfaat
untuk kebutuhan sehari-hari.
- Jika air sungai terjaga
kebersihannya tidak akan terjangkit penyakit.
- upaya masyarakat menyadari
pentingnya sungai.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Pencemaran sungai adalah tercemarnya
air sungai yang disebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk, limbah
peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan
kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia.Pencemar sungai dapat
diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asam/basa.
Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan
hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat
kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen,
PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols) adalah salah satu contohnya. Pestisida
digunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang
digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama
sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen
digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.
Pencemaran
air berdampak besar terhadap penurunan kualitas air. Jadi, “Semakin banyak
limbah disungai, maka semakin berkurangnya kualitas air sungai. Sehingga, air
perlu dijaga,dilindungi,dan dilestarikan. Karena sangat penting bagi seluruh
kehidupan.
Cara
Mengatasi Pencemaran air sungai
1. Melestarikan hutan di hulu sungai
Agar tidak menimbulkan erosi tanah
disekitar hulu sungai sebaiknya pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau
merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan
membawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir
sehingga menyebabkan pendangkalan sungai.
2. Tidak buang air di sungai
Buang air kecil
dan air besar sembarangan adalahperbuatan yang salah. Kesan pertama dari tinja
atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan menjijikan. Tinja juga merupakan
medium yang paliang baik untuk perkembangan bibit penyakit dari yang ringan
sampai yang berat, oleh karena itu janganlah buang air besar sembarangan
khususnya di sungai.
3. Tidak membuang
sampah di sungai
Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan
menyababkan aliran air di sungai terhambat. Selain itu juga sampah juga akan
menyebabkan sungai cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim
penghujan, sampah juga membuat sungai tampak kotor menjijikan dan
terkontaminasi
4. Tidak membuang
limbah rumah tangga dan industri
Tempat yang
paling mudah untuk membuang limbah industri atau limbah rumah tangga yang
berupa cairan adalah dengan mambuangnya kesungai namun apakah limbah itu aman?
Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja dapat menimbulkan pencemaran
mulai dari bau yang tidak sedap, pencemaran air gangguan penyakit kulit serta
masih banyak lagi.
BAB
III
DATA
DAN PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor
Yang Menyebabkan Pencemaran Air Sungai.
Pada
dasarnya pencemaran air sungai disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
yaitu:
1. Berkembangnya industri-industri.
1. Berkembangnya industri-industri.
Saat ini industri-industri di Indonesia semakin berkembang, baik jumlah,
teknologi, tingkat produksi maupun limbah yang di hasilkan. Industri-industri
khususnya yang berada di dekat aliran sungai cenderung akan membuang limbahnya
ke dalam sungai yang dapat mencemari ekosistem air, karena pembuangan limbah
industri ke dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya susunan kimia,
bakteriologi, serta fisik air.
Polutan
yang di hasilkan oleh pabrik dapat berupa:
a)
Logam Berat : timbale, tembaga,
seng dll.
b)
Panas : air yang
tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada akhirnya akan mematikan biota air.
2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga.
Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah
rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan
melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk
zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa
bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga
menimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.
3.
Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.
Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses
pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian
mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.Penggunaan
pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena
air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng
gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan
cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada
ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.
Penggunaan
pestisida juga dapat menggagu ekosistem air karena pestisida bersifat toksit
dan akan mematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia.
4. Pencemaran air sungai karena proses alam
Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung
meletus, erosi dan iklim. Gunung meletus dan erosi dapat membawa berbagai bahan
pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment seperti tanah dan lumpur
yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan
air kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim juga berpengaruh pada tingkat
pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada sungai akan
berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan pencemaran juga
berkurang.
B. Dampak
Dari Pencemaran Air Sungai
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum,
meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai
dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.
1.
Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a)
air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b)
air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c)
jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri
d)
air sebagai media untuk hidup vector penyakit
2.
Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan
perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai
dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain
bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan
limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak.
Inipun dapat mengurangi estetika.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Kita harus
menggunakan air seperlunya dan tidak menggunakan air yang tercemar untuk
kebutuhan dan keperluan sehari-hari karena di dalamnya terkandung zat-zat yang
sangat berbahaya.Pencemaran air akan terus ada, namun kita dapat menanggulangi
dan mengurangi jumlah pencemaran air.
B.
Saran
Agar pencemaran air tak ada lagi, saran kami adalah:
- Sebaiknya
kita harus berhati-hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang
tercemar dan ada yang tidak.
- Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar
tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
- Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam,
buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
- Untuk
limbah industri, sebelum dibuang sebaiknya diolah terlebih dahulu.
- Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga
secara berlebihan.
BAB
V
DAFTAR
PUSTAKA
Wardhana, W.A. (2001). Dampak
Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi.
Mulia, R.M. (2005). Kesehatan
Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sastrawijaya, A.T
(2000). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Kristanto, Philip.
(2002). Ekologi Industri. Jogjakarta: Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar